JANGAN AMBIL APAPUN SELAIN GAMBAR , JANGAN MENINGGALKAN APAPUN SELAIN JEJAK , JANGAN BUNUH APAPUN SELAIN WAKTU... SALAM LESTARI ♥☺♥

Selasa, 07 September 2010

Gunung SUMBING (memories)

Assalamu'alaikum wr wb.
Saya akan menceritakan pengalaman ketika saya & teman² mendaki Gng Sumbing.
Mungkin ini pengalaman yg berkesan dan tidak terlupakan.
Dimulai dari saya dan teman² merencanakan mendaki Gn Sumbing di waktu libur Hari Raya Idhul Fitri.Entah kenapa kita memilih hari liburan itu untuk mendaki Gunung,mungkin karena liburnya agak lama kali ya,rencana itu tercetus dngn sendirinya.
O..iya yang mau ikut pendakian ada Delapan Orang termasuk Diriku.
Lima diantaranya belum pernah mendaki sama sekali.
Setelah membagi tugas apa aja barang² yg mau dibawa,maka bergegaslah kita berangkat naik mobil angkutan umum.
Ditengah perjalanan temenku berkata kalau dia belum dapat Parafin (bahan bakar padat untuk kompor) dikarenakan milik dia sudah habis,mau minta tetangga juga ga' ada.
Sambil berfikir gmn mendapatkan Parafin itu,Aku bilang gmn kalau beli saja di toko alat² outdoor.
Akhirnya kita menuju toko trsbt,sesampainya di toko yg dituju ternyata tutup (dikarenakan masih libur lebaran kali ya)
Akhirnya kita berfikir gmn mendapatkan bahan bakar untuk memasak di Gunung.
"Gimana kalau kita pakai arang saja" kata temenku.
Akhirnya kita setuju untuk mencari arang,dikarenakan warung pada tutup,kita berencana membeli arang di BaseCamp.
Tapi apa yg terjadi,ternyata disana jg tidak ada yang namanya arang.
Karena kita sudah sampai di BaseCamp kalau tidak jadi nanjak, sudah terlanjur jauh dari rumah,mau balik tanggung,akhirnya kita nekad tetap melakukan pendakian Gng Sumbing dengan membawa apa saja yg bisa untuk menghangatkan badan.
Seperti korek,lilin bahkan temenku membeli minuman berAlkohol sebotol untuk dibawa keAtas.
Tanpa parafin dan Arang akhirnya kita memberanikan diri.Kira² jam 16:00 wib kita memulai berjalan menyusuri kaki Gunung.
Gng Sumbing mempunyai ketinggian 3.371 mdpl,dengan semangat 45 kita semua menapaki jalur pendakian,sambil beristirahat kita berbagi makanan dan air minum,kebersama'an yg sangat indah.
Ketika malam mulai tiba,kita mengeluarkan Senter untuk menerangi perjalanan.Setelah beristirahat karena Maghrib tiba, kita melanjutkan pendakian itu.
Gerimis mulai datang tanpa direncana,tapi kita tetap melanjutkan dengan masing² menggunakan ponco/jas hujan.
Ternyata gerimis tambah deras berubah menjadi hujan sangat deras sekali.
"terus...jalan teruuusss !!!! sebentar lagi dataran,kita dirikan tenda disana" teriak salah seorang temenku. Setelah sekian lama kita berjalan dalam Gelap dan Hujan dataran/lapangan yg mau dituju tak kunjung tiba.
"Berhentiii...aku sudah tidak kuat lagi !!!!" kata salah seorang temenku yg belum pernah mendaki.
Sambil merebahkan tubuhnya disela² bebatuan dia berkata kl sudah tidak kuat lagi.
Akhirnya kami putuskan untuk beristirahat ditepat itu.Tenda tidak dapat didirikan karena itu jalur air yg menanjak.Jadi kita delapan orang masuk ke saluran air itu,dan tenda dipasang menutupi kepala kita.
Bayangkan aja di atas gunung,cuaca hujan ,angin kencang ditambah di luar gelap gulita, tanpa bahan bakar untuk menghangatkan badan,salah satu temenku menyalakan lilin untuk mengurangi rasa dingin.
Dengan susah payah dia menggigil,menyalakan dgn korek kayu yg di bungkus plastik agar tidak basah,beberapa kali korek patah,akhirnya berhasil juga.
karena dinginnya tetesan Lilin yg jatuh ke tangan tidak ada rasanya,bahkan temenku sewaktu perutnya kram,dia meneteskan Lilin ke perut itupun tidak ada rasanya.
Air hujan yg mengalir ditanah sangat dingin melewati pantatku (ma'af) karena posisi aku duduk. Sepatu sudah penuh dngn air tak ku lepas. Minuman alkohol yg dibawa temenku tidak ada pengaruhnya sama sekali bila diminum,dan akhirnya dibuang.
Dalam Gelap dan Dingin kita delapan orang diam tidak ada suara. Kadang kita bergantian memanggil nama temen yang lain apakah masih sadar/pinsan (kaya' di absen)
Aku sendiri sempat berfikir apakah aku masih bisa hidup kalau pagi menjelang... :-(
"Jam berapa sekarang?" kata temenku. Tidak ada satupun yg menjawab,semua terdiam enggan beranjak dari tempat/menggerakkan tubuh.
Aku mencoba mengambil Radio untuk mengetahui Jam. Setelah aku setel,ada suara di radio itu menyebutkan kalau baru jam 19:00 wib.
Ya Allooohhhhh......lama bngt pagi datang. Setelah beberapa jam,hujan pun mulai reda. Aku melihat ke atas, terlihat beberapa bintang. "Hai...teman²,cuaca diluar sudah terang" kataku.
Tapi tidak ada satupun yg mau beranjak dari tempat mereka.Mungkin karena kelelahan,akhirnya kamipun tertidur dngn posisi ala kadarnya yg penting badan terasa hangat.
Sekitar jam lima pagi kamipun bangun dan merencanakan meneruskan perjalanan atau turun.
Akhirnya hanya lima orang saja yg mau melanjutkan perjalanan,termasuk Aku. Tiga temanku menunggu ditempat istirahat semalam.
Sebelum berangkat kami mengganti pakaian yg basah dngn yg kering.Dalam cuaca berkabut kami berlima mulai berjalan,dingin sekali rasa nya.Tapi setelah jauh kita berjalan,badan sudah terasa hangat.Kami hanya membawa bekal yg berguna saja untuk dipuncak,makanan,air,camera (untk mengabadikan moment)
Akhirnya kita berlima sampailah kepuncak Gunung Sumbing. tapi sayang kabut tebal sekali,hingga kami tidak bisa melihat sun Rise.Tapi tak apa lah,yg penting sampai kepuncak dngn selamat.
Sudah puas melihat pemandangan di atas,kamipun turun menuju tempat ketiga teman kita menunggu.Tapi apa yg terjadi,sesampai ditempat itu,ternyata ketiga temanku sudah tidak ada,dan kamipun berfikir mngkn mereka turun duluan.Maka kamipun menyusul mereka kBasecamp.Dan kita pun pulang dgn membawa kisah yg Seru.
wasalam..